Langsung ke konten utama

cerita si cabe

Aku suka cabe.

Merah, hijau, rawit, keriting, semuanya. Makan nggak bakal enak kalo nggak ada cabenya. Dimakan langsung, diiris, dibikin sambel. Apapun bentuknya aku suka. Semakin banyak jumlahnya semakin aku lahap makan. -nggak ada cabe nggak semangat makan-

Tapi kamu tau, habis makan cabe perutku sakit, nggak kuat. Semakin banyak makan semakin aku seneng, tapi habis itu pasti semakin sakit aja perutku. Apa aku kapok? Nggak. Mungkin ada saat dimana aku sangat kesakitan sampai berpikir nggak bakal makan cabe lagi. Tapi begitu sakitnya sedikit reda dan kemudian liat cabe, aku pasti luluh. Sakitnya nggak aku rasain, makan pedes lagi, untuk kemudian sakit lagi. Bukannya aku nggak tau ini bakal bikin sakit, tapi gimana dong udah terlanjur cinta, apapun konsekuensinya pasti ditempuh :p boleh dibilang, cabe itu sangat adiktif, buatku. Aku padamu pol mentok deh. Tapi nggak tau, sampai kapan tahan sakitnya.

Ini bukan cuma tentang cabe yang itu. Ini juga tentang cabe yang punya punggung yang terlihat menenangkan. Ya, yang itu.

Tulisan nggak penting abis. Yogyakarta, 22 Mei 2011
#tibatiba nongol di otak waktu motongin cabe sekilo buat masak konsumsi fieldtrip paleontologi~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"percayalah sama dirimu sendiri, AJENG DEVITA MARTIAN ITU ORANG YANG LUAR BIASA ! yakinlah dengan apa yg kamu jalani sekarang, lakukan dengan ikhlas, jangan takut untuk memilih dan menentukan, tetap berdoa untuk memohon kekuatan, doa- doa orang sepertimu, orang yg bisa membahagiakan sekitarmu, doa yang akan Tuhan kabulkan" kalo kamu ada di deket sini sekarang, pasti langsung tak peluk sampe nggak bisa napas. terimakasih Tuhan, Engkau telah memberiku hidup yang luar biasa. tidak selalu lancar dan menyenankan. sering ngerasa banyak masalah malah. tapi bersama dengan masalah-masalah itu, Kau datangkan juga sahabat. yang tidak hanya membawaku keluar dari segala ke-menye-an ku, tetapi bahkan mengangkatku ke tempat yang jauuuuuh lebih baik. doaku, semoga dia selalu bisa tersenyum. semoga aku bisa memberi seperti apa yang sudah dia beri. dan berilah dia hari-hari yang menyenangkan.

trash?

trash /tr{S/ noun [U] 1 INFORMAL something that is worthless and of low quality: I can't believe that someone of his intelligence can read such trash! There's only trash on the television tonight.   2 US FOR rubbish: The trash really stinks - why don't you take it out?   trash /tr{S/ group noun [U] US INFORMAL an insulting way of referring to a group of people you consider worthless: We don't have anything to do with the people in the apartment below us - they're trash. talk trash 1 INFORMAL to say things that do not have a lot of meaning: There are too many radio shows featuring idiots who call in and talk trash all day. 2 US INFORMAL to criticize other people, especially unfairly or cruelly   trash /tr{S/ verb [T] INFORMAL 1 to throw away, destroy or severely damage something: I simply trash that sort of mail. The guys got angry and trashed the bar. 2 to criticize something or someone

balada anak kuliahan baru

heyhoooo ternyata oh ternyata sudah cukup lama saya menjalani kehidupan sebagai anak kuliahan. terbukti dengan 2 minggu lagi yang ternyata sudah UTS -____- UTS aja masih nggak kebayang.. apakah sama seperti mid semester waktu SMA yang penuh keajaiban dan memacu adrenalin. haha penuh keajaiban, masuk ruang ujian, tiduran atau gambar-gambar, 30 menit kemudian hape geter dan tadaaaaaaaaaaaaaaa! jawaban ujian sudah di tangan dan siap disalin. sungguh ajaib. hmmm tapi kalo kuliah apa masih bisa kayak gitu? apa masih pantes? hoho. yang jelas, saya merasakan kehidupan menjadi anak kuliahan bedaaaa banget sama hidupnya anak SMA. dulu saya kira jadi hidup yang paling berat itu hidupnya anak kelas 3 SMA haha ternyata saya tidak sepenuhnya benar. kuliah di bidang eksak kayak saya sekarang, memaksa saya menjalani hidup kembali seperti anak kelas 3 SMA yang harus belajar setiap hari. tentu saja tanpa tekanan tentang UNAS dan UMPTN. tapiiiiiiiiiiiiii ditambah banyaknya tugas dan laporan praktik